Cara Mendapatkan Work-Life Balance
Sebagai karyawan di suatu perusahaan, pastinya kamu memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan. Tidak jarang karyawan membutuhkan waktu lebih dari jam kerjanya untuk mentuntaskan pekerjaannya, bahkan ada yang lembur hingga tengah malam ataupun bekerja pada saat hari libur/weekend. Apalagi pada saat Work From Home (WFH), waktu kerja dinilai menjadi sangat "fleksibel". Tuntutan pekerjaan seringkali menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan oleh para karyawan karena bekerja sebagai salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan di dalam hidup.
Sangat normal apabila semua orang butuh uang untuk hidup. Tetapi, apakah hidup ini hanya untuk mencari uang?
Rasanya akan nyaman jika bisa bekerja pada jam kerja normal dan bisa melakukan aktivitas kehidupan yang lainnya seperti berkumpul dengan keluarga, melakukan hobi, hangout, dsb. Inilah yang disebut sebagai Work-Life Balance.
Tetapi, pada kenyataannya Work-Life Balance sulit untuk didapatkan. Menurut penulis, terdapat dua alasan work-life balance sulit didapatkan.
1. Terikat Tanggung Jawab
Menduduki suatu posisi/jabatan pasti secara otomatis terikat dengan suatu tanggung jawab. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawabnya. Semakin besar tanggung jawab, semakin banyak hal yang perlu dipikirkan ataupun dilakukan yang berpotensi dapat mengurangi jumlah free time.
2. Teknologi
Meskipun tidak memiliki jabatan yang tinggi, kamu juga akan merasa selalu sibuk setiap harinya karena adanya teknologi. Mengapa? Karena saat ini sudah tidak ada alasan lagi bagi kamu untuk menghindari pekerjaan meskipun sudah di luar jam kerja ataupun sedang libur. Teknologi memudahkan kita untuk cek pekerjaan melalui e-mail yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun hanya dengan sentuhan tangan.
Berdasarkan alasan tersebut, dapat dikatakan bahwa semua karyawan sangat berpotensi untuk sulit mendapatkan work-life balance. Meskipun sulit, bukan berarti tidak mungkin. Berikut adalah tips atau cara untuk mendapatkan work-life balance:
1. Membuat Skala Prioritas
Artinya kamu harus menentukan mana yang harus dilakukan sekarang, yang dilakukan selanjutnya, yang dilakukan nanti/dapat ditunda, atau tidak dilakukan sama sekali (dapat diabaikan atau minta bantuan orang lain).
2. Time Management
Melatih kemampuan time management secara terus-menerus sangat baik untuk kehidupan pribadi. Kamu bisa melakukan sesuatu secara lebih efektif dan efisien seperti menyelesaikan dua atau lebih pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam satu waktu artinya kamu bisa mempersingkat jadwal kerja kamu.
Tambahan juga, ukuran work-life balance setiap orang berbeda-beda. Contohnya, ada orang yang senang bekerja dan ada juga yang tidak, ada orang bisa bekerja sampai jam 8 malam tapi ada juga orang yang hanya bisa bekerja sampai jam 5 sore.
Jadi, kesimpulannya adalah Work-Life Balance bukan diberi oleh perusahaan, tetapi kamu perlu mendapatkannya dan menciptakannya sendiri sesuai dengan kapasitas diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar